Guru Berperan Strategis Dalam Menanam Nilai Demokrasi
PALEMBANG — Dalam era demokrasi saat ini, guru memiliki peran yang strategis dalam mendidik siswa di sekolah serta menanamkan nilai nilai demokrasi.
Hal inilah yang membuat Paramadina Institute for Education Reform (PIER) bekerjasama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera, guna melakukan pelatihan guru untuk pendidikan demokrasi di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 peserta, utamanya dari Kota Palembang. Peserta diinapkan hingga pelatihan berakhir. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melibatkan guru dalam proses pematangan demokrasi saat ini. Yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 9-11 Oktober 2018 di Hotel Santika Premier, Palembang.
Hadir dalam acara pembukaan tersebut di antaranya adalah Direktur Eksekutif PIER, Djayadi Hanan, PhD, Pimpinan Konrad Adenauer Stiftung kantor perwakilan Indonesia & Timor Leste, Mr. Jan Senkyr dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel, Drs. H. Widodo, Mpd.
Dalam sambutannya, Widodo menggaris bawahi bahwa demokrasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam membangun kehidupan bersama di era keterbukaan sekarang ini. Namun menurutnya, mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan nyata tidaklah semudah mengucapkan dan memahami teorinya.
“Oleh karenanya pelatihan guru untuk demokrasi ini penting. Bukan saja untuk tujuan-tujuan demokrasi itu sendiri, namun juga bagaimana nilai-nilai demokrasi dipraktikkan di dalam relasi dan proses pembelajaran di sekolah,” ujar Widodo, Selasa (09/10).
Ia mencontohkan, dalam dunia pendidikan, melakukan proses belajar yang demokratis itu sungguh sulit, mengubah praktik kelas dari yang berpusat kepada guru menjadi berpusat pada siswa bukanlah perkara mudah.
“Mengubah cara pandang guru terhadap siswa sebagai mitra belajar, diskusi atau sharing dalam koridor tetap saling hormat dan etis juga tak mudah untuk dilakukan oleh guru,” jelasnya lagi kepada sumatera deadline.
Moto pelatihan ini adalah “mengajarkan Demokrasi dengan cara yang demokratis”. Sehingga selain berisi materi demokrasi, latihan ini juga berisi materi-materi metode pengajaran yang menyenangkan.
“Usai pelatihan ini saya berharap para guru mampu menyisipkan nilai-nilai demokrasi dalam mata pelajaran yang mereka ampu untuk memberi pemahaman secara bertahap kepada para siswa tentang demokrasi dan nilai-nilai demokrasi,” harapnya.
Pelatihan guru untuk pendidikan demokrasi ini terselenggara berkat kemitraan antara PIER, KAS, dan Disdik Sumsel. (Elsa).


